
LUNA BERITA , – Pengamat politik Rocky Gerung melontarkan kritik tajam kepada Presiden Prabowo Subianto, yang dinilainya gagal memahami tuntutan masyarakat. Ia menilai langkah reshuffle kabinet yang dilakukan Prabowo usai gelombang demonstrasi besar pada Agustus 2025 lalu justru menjadi keputusan terburuk, karena melibatkan figur yang dianggap bermasalah.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky saat menjadi narasumber dalam siniar Ruang Sahabat di kanal YouTube milik Mahfud MD, Selasa (23/9/2025).
Rocky menyoroti pengangkatan M Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Menurutnya, kebijakan itu tidak tepat karena menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat sipil.
“Pak Prabowo ingin merespons tuntutan publik, tapi caranya keliru dengan mengangkat Qodari. Keputusan itu justru menjadi duri dalam daging, bukan hanya bagi Prabowo, tapi juga masyarakat sipil,” tegas Rocky (24/9/2025).
BACA JUGA :
Cekcok Soal Mi Instan Berujung Maut: Suami di Cakung Bakar Istri hingga Tewas
Ia juga mengingatkan kontroversi lama Qodari yang pernah mengusulkan perpanjangan masa jabatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), hingga tiga periode. Menurut Rocky, keputusan Prabowo menunjuk Qodari bisa menimbulkan kesan buruk di mata publik.
“Qodari kan pernah mendorong wacana tiga periode Jokowi. Publik bisa menilai Prabowo mengangkatnya agar ia juga bisa memperpanjang masa jabatan,” ujarnya.
Lebih jauh, pendiri Tumbuh Institute itu menilai Prabowo tidak mempertimbangkan rekam jejak Qodari yang disebutnya memiliki kecenderungan antidemokrasi.
“Prabowo seolah tidak mempelajari jejak dan pandangan antidemokrasi Qodari. Itu seharusnya menjadi pertimbangan utama,” kata Rocky.
LUNA SPORT :
Posisi Indonesia Di Kualifikasi Piala Dunia 2026Marc Marquez Selangkah Lagi Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2025
Ia pun memperingatkan bahwa penunjukan Qodari di lingkar Istana berpotensi menjadi blunder besar yang bisa menjatuhkan citra Presiden.
“Begitu Qodari diangkat, kesan negatif terhadap presiden pasti meningkat,” pungkasnya.