
LUNABERITA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan publik setelah ribuan kasus keracunan ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Pemerintah pun menegaskan langkah evaluasi besar-besaran terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai garda terdepan distribusi makanan bergizi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menuturkan, SPPG yang bermasalah akan ditutup sementara untuk evaluasi dan investigasi. Salah satu fokus utama adalah kedisiplinan, kualitas makanan, serta perbaikan sanitasi di seluruh layanan MBG.
“SPPG yang tidak sesuai standar akan dievaluasi, semua alat makan harus disterilisasi, sanitasi diperbaiki termasuk kualitas air dan limbah. Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) sekarang wajib hukumnya untuk semua SPPG,” tegas Zulkifli dalam konferensi pers, Minggu (28/9).
BACA JUGA :
Juru Parkir Aniaya Pemotor Gara-Gara Cuma Bayar Rp5.000
Ribuan Kasus Keracunan, Data Beda Versi
Jumlah kasus keracunan akibat MBG mencatat lonjakan drastis dalam sembilan bulan terakhir.
- Badan Gizi Nasional (BGN): melaporkan lebih dari 4.600 kasus sejak Januari–September 2025, mayoritas di Pulau Jawa.
- CISDI: mencatat 7.119 kasus per 25 September 2025, dengan dugaan banyak kasus yang belum dilaporkan.
Founder CISDI, Diah Saminarsih, menyebut angka yang ada hanyalah “puncak gunung es” karena belum ada dasbor pelaporan publik yang transparan.
Kronologi Kasus Keracunan MBG
- Juni 2025: tercatat 1.376 anak keracunan akibat konsumsi MBG.
- 17 September 2025: lebih dari 300 anak keracunan di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
- 18 September 2025: 569 anak di Garut, Jawa Barat, juga alami hal serupa.
- September 2025: jumlah kasus melonjak hingga empat kali lipat hanya dalam tiga bulan.
LUNASPORT :
Timnas Indonesia Siap Hadapi Arab Saudi dan Irak
Pemerintah Libatkan Puskesmas dan UKS
Selain SLHS, pemerintah meminta Menteri Kesehatan menginstruksikan puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) ikut aktif memantau makanan yang disajikan. Pengawasan rutin dan berkala dianggap penting untuk menjamin keamanan pangan.
“Semua langkah ini diambil secara terbuka agar masyarakat yakin makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia,” kata Zulkifli.
Polemik Opsi Penghentian Sementara
Di tengah meningkatnya kasus, sejumlah LSM dan warga mendesak pemerintah menghentikan sementara MBG untuk evaluasi menyeluruh, bahkan ada yang mengusulkan anggarannya dialihkan ke sektor pendidikan.
Namun, Presiden Prabowo Subianto menegaskan program MBG tetap berjalan. Ia menyebut kendala besar di awal adalah hal wajar dan yakin solusi bisa ditemukan.
“Ini masalah besar, pasti ada kekurangan, tapi saya yakin akan kita selesaikan dengan baik. Jangan sampai dipolitisasi, karena tujuan MBG adalah membantu anak-anak kita yang kesulitan makan,” ujar Prabowo.
Kasus ini kini menjadi ujian serius bagi pemerintah. Keberhasilan evaluasi SPPG dan penerapan standar higienis baru akan menentukan keberlanjutan MBG sebagai program unggulan Presiden Prabowo.