Home / Berita / Pegadaian Sebut 80 Persen Emas di Indonesia Berasal dari Tambang Ilegal

Pegadaian Sebut 80 Persen Emas di Indonesia Berasal dari Tambang Ilegal

Palembang – Kepala Departemen Bisnis dan Support Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, Imanuel Agung, mengungkapkan bahwa sebagian besar distribusi emas di Indonesia masih bersumber dari tambang ilegal. Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers PT Pegadaian Wilayah III Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (14/8/2025).

Menurut Imanuel, sekitar 80 persen peredaran emas di dalam negeri berasal dari aktivitas tambang yang tidak memiliki izin resmi. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar emas dari tambang legal justru dijual ke luar negeri.

“Peredaran emas nasional masih didominasi tambang ilegal. Pegadaian berupaya mendampingi pemerintah daerah agar tambang masyarakat bisa dilegalkan,” jelasnya.

FOTO Emas Luna Berita

Selain itu, Imanuel menuturkan, Pegadaian melalui program bank emas dan bank sampah berkomitmen memberikan pendampingan kepada masyarakat, mulai dari nasabah hingga komunitas pengelola sampah. Salah satu inovasi yang dijalankan adalah menukar hasil pengelolaan sampah dengan emas yang masuk ke rekening peserta.

Air Mata Buaya Bos Sritex: Ketika Isak di Ruang Tahanan Bertemu Paradoks Korupsi

Pegadaian juga mencatat capaian positif dalam penjualan emas batangan. Di wilayah Sumbagsel, penjualan emas meningkat dari Rp 298 miliar pada tahun 2024 menjadi Rp 534 miliar hingga Agustus 2025. Meski begitu, jumlah nasabah baru mencapai 3,8 persen dari total populasi sekitar 25 juta jiwa di wilayah tersebut.

Secara nasional, penjualan emas Pegadaian naik signifikan dari Rp 4,9 triliun pada 2024 menjadi Rp 7,4 triliun di tahun 2025. Imanuel menambahkan, potensi pasar masih besar, sehingga literasi keuangan dan edukasi investasi emas terus digencarkan, terutama kepada generasi muda.

Tag: