LUNABERITA ,-Mantan Presiden Joko Widodo akhirnya buka suara terkait polemik berlarut seputar ijazah dirinya maupun putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Jokowi menduga ada “tangan besar” di balik isu yang terus dipelihara selama bertahun-tahun. Ia menilai, mustahil polemik ini bertahan begitu lama tanpa sokongan kekuatan tertentu.
“Ini bukan perkara sehari-dua hari. Isu sudah berputar sejak empat tahun lalu. Kalau tidak ada yang menopang, mana mungkin bisa berumur panjang,” ungkap Jokowi saat ditemui, Jumat (12/9/2025). Pernyataan itu disampaikannya sebagai respons atas gugatan perdata yang diajukan Subhan Palal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengenai keabsahan ijazah Gibran saat maju sebagai calon wakil presiden.
BACA JUGA :
Tembakan Mematikan Merenggut Charlie Kirk, Sekutu Trump Sekaligus Suara Lantang Pro-Israel
Jokowi menambahkan dengan nada satir, “Hari ini ijazah saya dipersoalkan, ijazah Gibran digugat. Jangan-jangan nanti ijazah Jan Ethes pun dipermasalahkan.” Kendati demikian, ia menegaskan komitmennya untuk menghormati jalannya proses hukum. “Semua akan kita hadapi, kita ikuti sesuai aturan,” ujarnya.
Ia juga mengakui keputusan menyekolahkan Gibran ke luar negeri murni berasal dari dirinya, dengan niat menempa kemandirian sang anak. “Betul, di Orchid Park Secondary School Singapura. Saya sendiri yang mencarikannya. Supaya lebih mandiri saja,” tutur Jokowi.
Sementara itu, Gibran digugat Rp125 triliun dalam perkara bernomor 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst. Gugatan Subhan menuding ijazah SMA yang digunakan Gibran tidak sah karena dianggap tidak memenuhi syarat pendidikan setingkat SMA sesuai Undang-Undang Pemilu. Ia merinci Gibran hanya bersekolah di Orchid Park Secondary School Singapura (2002–2004) sebelum melanjutkan ke UTS Insearch, Sydney (2004–2007).
Di tengah pusaran ini, nama Roy Suryo dan dr. Tifauzia Tyassuma juga menyeruak. Keduanya meminta audiensi dengan DPR RI guna membedah keabsahan ijazah Jokowi dan Gibran. Roy menilai ada kejanggalan, sebab Gibran disebut hanya dua tahun di Orchard Park sebelum melanjutkan ke MDIS Singapura, sementara kesaksian lain menyebut ia sempat bersekolah di Solo.