LUNA BERITA, – Koordinator Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Muzammil Ihsan, memastikan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (2/9/2025). “Kami tidak turun hari ini (Senin), melainkan besok, Selasa 2 September,” kata Ihsan, Senin (1/9/2025).
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi bertajuk Indonesia (C)emas Jilid II 2025. Sebelumnya, pada Senin (28/7/2025), BEM SI telah mengadakan aksi serupa dengan tema Indonesia (C)emas 2025 yang berlangsung hingga malam. Saat itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo.
BACA JUGA :
7 Halte Transjakarta Rusak Usai Demo, Layanan Dihentikan Sementara
Di hadapan massa, Juri menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup telinga terhadap suara mahasiswa. “Tidak benar Presiden mengabaikan aspirasi mahasiswa. Semua akan ditampung, dikaji, dan ditindaklanjuti bila sesuai kepentingan bersama,” ujarnya. Sebagai bentuk komitmen, Juri turut menandatangani dokumen tuntutan aksi yang diserahkan mahasiswa.
11 Tuntutan Aksi Indonesia (C)emas 2025 (28 Juli 2025):
- Menolak segala upaya pengaburan serta politisasi sejarah demi kepentingan elit.
- Mendesak peninjauan kembali pasal-pasal bermasalah dalam RUU, dengan melibatkan partisipasi publik secara luas, serta menunda pengesahan hingga poin kontroversial (Pasal 93, 145 ayat 1, 6 ayat 1, 106 ayat 1 & 4, 23, dan 93 ayat 5c) benar-benar diselesaikan.
- Meminta pemerintah transparan terkait perjanjian bilateral agar kepentingan ekonomi nasional terlindungi, sekaligus melakukan diplomasi yang kuat demi kesepakatan saling menguntungkan.
- Mendesak audit menyeluruh terhadap izin pertambangan, melibatkan masyarakat adat, memastikan pembagian keuntungan yang adil, dan menindak tegas praktik illegal mining.
- Menuntut pembatalan pembangunan lima batalion baru di Aceh serta membuka data jumlah tentara organik sesuai MoU Helsinki.
- Meminta pembatalan pembangunan pengadilan militer dan fasilitas terkait di Universitas Riau maupun kampus lain.
- Menolak keberlakuan UU TNI serta menolak segala bentuk intimidasi dan represi terhadap warga sipil.
- Mendesak DPR, pemerintah, dan aparat menjamin kebebasan serta transparansi bagi aktivis yang masih berstatus tersangka.
- Menolak segala bentuk aktivitas yang mempromosikan LGBT, serta meminta pemerintah segera membuat regulasi dan sanksi hukum yang dinilai sejalan dengan nilai agama dan budaya bangsa.
- Menolak praktik dwifungsi jabatan sipil-militer yang dinilai berpotensi merusak profesionalisme birokrasi.
- Mendesak percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
PORTAL OLAHRAGA UPDATE :
LUNASPORT