Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) nasional untuk para legislatornya dari tingkat pusat hingga daerah di Bali Beach Convention Center, Denpasar, pada hari Rabu (30/7/2025) dan dihadiri lebih dari 3.000 anggota DPR RI dan DPRD dari seluruh Indonesia, dan dibuka langsung oleh Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Kegiatan ini dilakukan secara tertutup dengan pengamanan yang ketat. Para pesertanya pun dilarang membawa ponsel ke dalam ruangan. Informasi larangan itu terpampang jelas di layar besar dekat area registrasi. “HP agar dititipkan di tempat absen atau stafnya, bagi yang kedapatan membawa HP, akan langsung disita oleh pengamanan,” demikian bunyi peringatan yang ditampilkan di layar.

Dalam pidatonya, Puan menegaskan pentingnya menjaga kekompakan antar kader dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerakyatan. Ia mengingatkan bahwa PDIP harus tetap menjadi rumah politik bagi wong cilik dan generasi muda. “Kita harus terus melakukan kerja politik nyata, bukan sekadar mengandalkan slogan,” ujar Puan.

Puan juga menggarisbawahi pentingnya kesatuan arah dan kepemimpinan dalam tubuh partai. Ia menyerukan seluruh kader untuk tetap berada dalam garis perjuangan yang dipimpin oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Jangan sampai berbeda haluan, berbeda tujuan, atau bahkan ideologi,” tegasnya.

Sekitar pukul 16.30 WITA, Megawati Soekarnoputri hadir di lokasi. Mengenakan busana hitam-merah, Presiden ke-5 RI itu menyapa sejumlah tokoh seperti Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sutarduga, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebelum memberikan pengarahan internal. Dalam sambutannya, Megawati menekankan pentingnya disiplin dan semangat gotong royong. Ia mengingatkan bahwa partai harus diperkuat dari dalam dan tidak boleh dibiarkan melemah.

“Kita ini keluarga besar. Kalau kita saling bantu, rakyat pun akan percaya dan ikut bersama kita,” ujarnya. Ia juga mengutip ajaran Bung Karno bahwa partai politik adalah pilar negara. “Kalau partainya lemah, negara bisa runtuh. Jangan sampai kita seperti masa penjajahan dulu,” tegasnya.

Megawati juga menegaskan bahwa perjuangan kader PDIP belum usai selama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih berdiri. “Selama NKRI ada, selama itu pula tugas kita belum selesai,” katanya.

Di tengah kegiatan Bimtek ini, mencuat kabar bahwa PDIP berencana menggelar Kongres VI secara mendadak di Bali. Kongres lima tahunan tersebut merupakan ajang penting untuk menentukan arah kepemimpinan partai. Saat dikonfirmasi, Puan tidak membantah maupun membenarkan isu tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa informasi resmi soal kongres akan disampaikan usai kegiatan bimtek selesai.

“Insya Allah setelah Bimtek, kabar itu akan ada,” ujar Puan. Namun, ia menegaskan bahwa waktu pelaksanaan kongres tetap menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum dan DPP.

Di sisi lain, Ganjar Pranowo menghindari spekulasi terkait keterkaitan Bimtek dengan kongres. Menurut dia, ribuan legislator PDIP yang hadir di Bali adalah bagian dari upaya memperkuat pemahaman tentang fungsi legislatif, nilai-nilai partai, dan ideologi PDIP. “Harapannya, seluruh wakil rakyat dari PDIP memahami peran mereka secara menyeluruh,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pengumuman resmi terkait waktu maupun tempat pelaksanaan Kongres VI PDIP. Namun, dengan kehadiran Megawati dan para elite partai lainnya di Bali membuat isu kongres semakin kuat berhembus.