Tel Aviv – Warga Arab menggelar unjuk rasa di dekat Kedutaan Besar Mesir di Tel Aviv pada 31 Juli 2025. Aksi ini sebagai bentuk protes atas penutupan perlintasan Rafah dan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Protes ini terjadi di tengah laporan yang dirilis oleh aktivis kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 30 Juli 2025. Meskipun militer Israel telah menerapkan “jeda taktis“, namun nyatanya korban jiwa di Gaza masih terus bertambah. Hal ini termasuk warga Palestina yang tengah mencari bantuan dan relawan kemanusiaan yang turut menjadi korban.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyampaikan bahwa mereka mencatat adanya korban tewas di antara para pencari bantuan dan para pemberi bantuan, serta meningkatnya kematian akibat kelaparan dan malanutrisi.

Kementerian Kesehatan Gaza pada hari yang sama melaporkan sedikitnya 91 orang tewas dan lebih dari 600 lainnya mengalami luka-luka dalam 24 jam terakhir. Dari total korban tewas, 54 di antaranya meninggal akibat serangan di sekitar perlintasan Zikim, wilayah Gaza utara.