
Jakarta, 4 Oktober 2025 – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungan terhadap rencana damai 20 poin yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait konflik di Jalur Gaza. Namun, dukungan tersebut disertai syarat utama, yakni rencana tersebut harus mengarah pada pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel.
Rencana yang diluncurkan Trump mencakup seruan gencatan senjata, pembebasan semua sandera Israel oleh Hamas dalam waktu 72 jam, pembebasan tahanan Palestina oleh Israel, perlucutan senjata Hamas, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza. Selain itu, Trump mengusulkan pembentukan “Board of Peace” atau Dewan Perdamaian, yang akan dipimpin langsung olehnya bersama tokoh internasional, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Poin-Poin Utama Rencana Trump
Selain isu militer dan politik, rencana damai Trump juga memasukkan unsur ekonomi dan kemanusiaan, seperti:
- Pengerahan pasukan stabilisasi internasional sementara di Gaza.
- Reformasi terhadap Otoritas Palestina.
- Jaminan keamanan bagi Gaza yang akan dijaga AS bersama negara-negara kawasan.
- Hak bagi warga Gaza yang mengungsi untuk kembali, tanpa ada paksaan bagi mereka yang memilih tetap tinggal.
- Larangan Israel menduduki atau mencaplok wilayah Gaza.
- Akses bebas bagi bantuan internasional masuk ke Gaza.
BACA JUGA :
Resmi! Gaji ASN Dan PNS Naik Mulai Oktober 2025
Respons Putin
Berbicara dalam Forum Diskusi Valdai di Sochi, Kamis (2/10/2025), Putin menyebut rencana Trump sebagai “cahaya di ujung terowongan”. Meski begitu, ia menegaskan bahwa solusi dua negara adalah kunci penyelesaian konflik Palestina-Israel.
“Secara umum, Rusia siap mendukungnya. Tentu saja, asalkan mengarah pada tujuan akhir yang selalu kita bahas: pembentukan dua negara – baik Israel maupun Palestina. Menurut saya, inilah kunci solusi akhir bagi konflik tersebut,” ujar Putin, dikutip dari Reuters dan Anadolu.
Putin juga mengingatkan bahwa keberhasilan rencana damai hanya mungkin tercapai jika semua pihak terkait, termasuk Hamas, Palestina, dan negara-negara kawasan, dilibatkan dalam proses negosiasi.
“Penting bagi kami bahwa Hamas mendukungnya, bahwa pemerintahan Palestina mendukungnya. Diplomasi unilateral Barat, yang sering mengabaikan sejarah, tradisi, identitas, dan budaya masyarakat, tidak akan membawa perdamaian,” tegas Putin.
Dukungan Internasional
Rencana damai Trump telah mendapat dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta sejumlah negara Arab, Muslim, hingga Eropa. Namun, Hamas masih mempelajari proposal tersebut dan baru menyatakan kesediaan untuk membahas sebagian poin, terutama terkait pembebasan tawanan.
LUNASPORT :
Messi Frustrasi, Inter Miami Dibantai Chicago Fire 3-5 di Kandang
Dengan posisi Rusia yang mendukung rencana ini dengan syarat pembentukan negara Palestina, dinamika diplomasi global diharapkan memberi tekanan lebih besar kepada kedua pihak untuk menghentikan konflik panjang di Gaza.