
Medan – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menanggapi sorotan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyebut Kota Medan sebagai salah satu daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia.
Rico menegaskan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Pemerintah Kota Medan, Bank Indonesia, Bulog, dan sejumlah pemangku kepentingan terus bekerja sama untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan, terutama komoditas yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Baru-baru ini yang kita lihat itu adalah naiknya harga cabai. Ini sudah diprediksi BPS akan terjadi,” ujar Rico di Medan, Senin (6/10/2025).
Penyebab Kenaikan Harga Cabai
Menurut Rico, kenaikan harga cabai disebabkan oleh gangguan masa panen di sejumlah sentra produksi akibat kemarau panjang. Kondisi ini membuat hasil panen berkurang, pasokan menurun, dan harga melonjak di pasar.
Untuk menjaga ketersediaan stok, Pemkot Medan berupaya memperkuat pasokan dari luar daerah, termasuk bekerja sama dengan sejumlah daerah penghasil cabai di Pulau Jawa.
BACA JUGA :
Operasi SAR Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Resmi Ditutup, 171 Korban 67 Meninggal
Namun, tantangan masih ada. Jarak distribusi yang jauh membuat kualitas cabai yang tiba di Medan menurun dan kurang diminati oleh warga.
“Kami sedang mencari cara bagaimana transportasi bisa dipercepat walaupun harga sedikit lebih naik,” jelasnya.
Upaya Pemkot Medan dan BI Jaga Stabilitas Harga
Rico menambahkan, pihaknya juga mendorong Bank Indonesia untuk mengakomodasi petani binaan lokal, agar hasil panennya bisa langsung diserap pemerintah daerah.
Langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung petani agar tidak merugi.
Selain cabai, komoditas beras juga menjadi perhatian utama dalam pengendalian inflasi daerah. Pemkot Medan memastikan stok beras tetap tersedia dan harga di pasar tetap terjangkau.
“Kemarin warga sempat membeli premium dan akhirnya menjadi polemik karena harganya cukup tinggi. Presiden sebelumnya juga sudah perintahkan untuk menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM),” kata Rico.
Kemendagri Soroti Daerah dengan Inflasi Tertinggi
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir menyoroti sejumlah kepala daerah yang dinilai pasif menghadapi lonjakan inflasi. Ia menegaskan pentingnya tindakan konkret untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Beberapa daerah hanya berharap anugerah Tuhan Yang Maha Esa saja tanpa langkah nyata,” ujarnya dalam rapat pengendalian inflasi daerah.
Dalam rapat tersebut, Tomsi menampilkan data daerah dengan inflasi tertinggi di Indonesia, yaitu:
- Sumatera Utara: 5,32 persen
- Riau: 5,08 persen
- Aceh: 4,45 persen
Kenaikan inflasi di wilayah tersebut disebut berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah Lanjutan Pemkot Medan
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Medan akan:
✅ Memperkuat koordinasi dengan TPID dan instansi pusat.
✅ Mengoptimalkan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
✅ Mempercepat jalur distribusi pangan dari luar daerah.
✅ Memberdayakan petani lokal untuk menjaga ketahanan pasokan.
Rico menegaskan komitmennya agar inflasi di Kota Medan bisa ditekan secara bertahap melalui kerja sama lintas sektor.
LUNASPORT :
Indonesia vs Arab Saudi: Jadwal, dan Peluang di Kualifikasi Piala Dunia 2026