Yogyakarta,
Hasto Wardoyo, menargetkan proses normalisasi sungai di wilayahnya akan dimulai pada minggu ketiga Agustus 2025. Hal tersebut disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Balai Kota Yogyakarta. Pertemuan berlangsung selama kurang lebih empat jam dan membahas berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan sungai di kota tersebut.

Menurut Hasto, normalisasi akan difokuskan pada tiga sungai utama yang melintasi Kota Yogyakarta, yaitu Sungai Code, Winongo, dan Gajah Wong. Ia menekankan bahwa ketiga sungai tersebut sudah puluhan tahun tidak mengalami proses normalisasi, sehingga terjadi penumpukan sedimen dan sampah yang berpotensi menimbulkan banjir.

“Di bulan Agustus ini kami berencana memulai proses pembersihan sungai, mengikuti arahan Ngarsa Dalem dan bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk mengerahkan alat berat. Proyek ini akan dimulai dari Sungai Code,” ujar Hasto.

Ia menambahkan, tujuan dari program ini bukan hanya untuk mencegah potensi bencana seperti banjir akibat pendangkalan, tetapi juga untuk membuka peluang pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata berbasis sungai.

“Kami targetkan alat berat bisa mulai diturunkan pada Agustus ini, paling lambat minggu ketiga. Kita akan mulai dari dua sungai terlebih dahulu, Winongo dan Code,” jelasnya. Hasto juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah kota sedang mempertimbangkan lokasi penampungan hasil pengerukan.

Sementara itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa inisiatif normalisasi sungai merupakan bagian dari visi mewujudkan sungai bersih di Yogyakarta. Namun, menurutnya, kebersihan sungai tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Kota Yogyakarta saja, mengingat kondisi air yang masuk ke wilayah kota sangat bergantung pada wilayah hulu seperti Kabupaten Sleman.

“Rencana kota untuk menjadikan Code, Winongo, dan Gajah Wong sebagai sungai bersih tidak bisa dijalankan sendirian oleh Kota Yogyakarta. Pasalnya, kualitas air juga tergantung dari kiriman daerah hulu, seperti Sleman,” ujar Sultan usai pertemuan, Kamis (7/8/2025).